salah satu pertanyaan yang paling sering saya terima
melalui alamat email pribadi saya koleksikikie@gmail.com, adalah
"Gimana ya kie... caranya membuat bros yang gak goyang, rasanya saya sudah mengikuti step by step pembuatan sesuai buku petunjuk. tapi kok manik-maniknya masih goyang ya, apanya yang salah ya"
Sejujurnya ya... saya suka pusing juga kalau ditanya gini hahahaha....
Karena berdasarkan pengalaman saya membuat bros bertahun-tahun lamanya, ada banyak sekali hal yang menyebabkan manik-manik pada bros yang kita rangkai menjadi goyang atau tidak stabil. Akan lebih mudah menjawab pertanyaan - pertanyaan seperti ini, apabila saya bisa melihat gambar bros tersebut, dan akan lebih afdol lagi kalau saya bisa menyentuhnya secara langsung ^_^ tapi pada beberapa kasus, hal ini susah untuk dilakukan karena kita terpisah jarak, ruang dan waktu uoouooo... (hehehee... lha kok jadi kaya lagu gini yak)
Namun apabila dikelompokkan secara umum, ada beberapa hal yang sering menyebabkan kondisi bros yang kita buat menjadi goyang, diantaranya adalah :
1) Pemilihan jenis kawat yang kurang tepat
Kawat bros yang paling sering saya gunakan dalam membuat bros adalah kawat berukuran 0.4 Namun bersama waktu dan seringnya mencoba berbagai merk kawat, akhirnya saya sampai pada pemahaman. "Beda merk kawat akan beda juga tekstur lunak/kerasnya kawat tersebut"
Rumus idealnya, bros dengan desain yang banyak juntaian keluar, menggunakan manik-manik yang berat seperti batu alam, akan membutuhkan kawat dengan tekstur yang keras (biasanya saya menggunakan kawat super merk Hrs uk 0.4 coba cek album peralatan dasar untuk mendpaatkan kawat ini di koleksikikie)
bros seperti gambar diatas membutuhkan kawat dengan tekstur keras agar pola juntaian dapat tetap stabil sesuai desain yang kita inginkan
Sebaliknya bros dengan desain yang keseluruhannya ada di atas saringan bros, banyak menggunakan teknik plintiran, dan memakai pilihan manik yang kecil serta ringan akan lebih baik bila menggunakan kawat bertekstur lunak.(biasanya saya menggunakan kawat u wire working, atau merk lucky-lucky nomer 0.4)
bros classic dengan desain yang ada diatas saringan dan dibuat menggunakan teknik plintiran, akan lebih tepat apabila memakai kawat bertekstur lunak
And too bad to say my prend, yang paling tau mana kawat yang paling cocok buat kita adalah kita sendiri sahabat. Kenapa begitu? Untuk yang baru belajar membuat bros, biasanya permukaan tangannya masih halus dan mudah merah bila menggunakan kawat bengan tekstur yang keras. Akan beda cerita dibandingkan dengan saya yang tangannya (ehm..ehm.. *batuk-batuk sok imut) sudah kaya parutan keju karena kapalan, karena kawat yang lunak biasanya justru mudah putus di tangan saya. Semakin sering mencoba, akan semakin kita temukan gaya dan jenis kawat yang paling cocok untuk kita.
2) Salah memposisikan manik-manik pada saringan
Pada dasarnya, rumus paling sederhana apakah bros yang kita buat sudah layak dijual atau belum hanya dengan melihat apakah permukaan sarangan bros sudah tertutup semua, atau maish ada yang mengintip keluar. Kalau sudah tertutup semua... maka bros yang kita buat sudah cukup layak u dijual
Hanya saja, terkadang karena punya desain idaman di kepala... kita suka lupa bahwa setiap jenis manik memiliki keunikan sendiri-sendiri, misal : batu alam cenderung memiliki tekstur yang asimetris dan berat, glassbead umumnya memiliki bentuk yang seragam, dengan berat manik beragam sesuai ukuran besar kecilnya, plastic beads bisa dibilang merupakan manik yang paling ringan... bentuk dan jenisnya sangat beragam.
Sebaiknya, desain apapun yang akan kita buat.. pada saat memasang di saringan bros rumusnya adalah: letakkan yang paling besar, paling berat, paling lebar, paling panjang lebih dulu... berturut-turut hingga yang paling kecil, paling ringan, dan pendek. Dengan demikian maka manik-manik yang kecil (dan berada diatas yang lebih besar dan berat) akan menekan/menyangga posisi manik di bawahnya. Terutama untuk desain bros menggunakan manik-manik yang bertumpuk-tumpuk
mengacu pada rumus diatas, maka pada pembuatan bros batu donat ini yang pertama kali dipasanga dalah batu donat, diikuti akrilik daun yang paling lebar, paling panjang, paling besar di lingkaran paling luar, lalu di lingkaran yang lebih dalam ditumpuk dnegan akrilik yang lebih pendek, lebih kecil. Setelah penyangga daun-daunan ini terpasang barulah memasang mutiara dengan rumus yang sama... pasang uk 12mm, bunga clay yang lebar diikuti manik 8mm lalu 6mm dam terakhir baru membuat juntaian keluar bros di sisi-sisi dekat daun
3. Kurang Pemahaman terhadap Teknik Dasar
Point ketiga ini sifatnya memang subjektif prend, secara lebih blak-blakan maksud kalimat ini "yang lebih sering bikin akan bisa menemukan teknik-teknik agar brosnya lebih stabil dibandingkan mereka yang masih baru pertama bikin" ^_^
Seperti cara memasang batu pada saringan. mereka yang pertama kali bikin biasanya memasang batu dengan satu kali ikatan. Setelah tau dengan cara ini ternyata batu masih goyang, kita pun melakukan terobosan memasang batu dengan mengulangnya hingga tiga kali ikatan ( kawat masuk tiga kali ke dalam lubang batu dan saringan bros). Dengan teknik tadi ternyata batu lebih kuat terpasang di saringan, tapi maish bergerak... lalu digunakan cara yang berikutnya, kawat masih tiga kali masuk ke batu, namun kali ini posisi ikatan kawat bercabang.. dari sini barulah kita menemukan bahwa batu lebih kuat terpasang pada saringan
setelah mencoba berbagai cara ikatan, mengikat double 3 kali dengan teknik bercabang ini yang paling kuat menahan posisi batu pada saringan bros
Atau yang juga cukup sulit adalah cara memasang manik berbentuk liontin. Di awal-awal mencoba biasanya dipasang di sisi terluar saringan bros, hal ini menyebabkan bidang saringan yang menjadi penampang liontin kecil, maka wajar bila manik-manik masih uglak aglik. Bandingkan bila kita memakai saringan bros yang lebih besar dan menempatkan manik jenis liontin ini di lubang ketiga dari luar... maka luas badan saringan yang menjadi penampang manik lebih lebar, maka manik-manikpun akan lebih kuat terpasang di saringan.
manik-manik warna coklat akan lebih stabil dan tidak mudah goyang dibandingkan yang warna putih, karena penampang saringan yang besar lebih luas menahan manik
Namun yang paling sering terjadi adalah, saat memasang manik-manik dan menarik kawat, seringkali tenaga yang digunakan kurang maksimal, sehingga masih tersisa jarak antara manik-manik dan saringan bros. Jarak inilah yang sudah pasti akan menyebabkan manik-manik di bros kita goyang. Untuk mengakalinya kita bisa menggunakan teknik plintiran saat memasnag bros (beli buku membuat bros bunga ala koleksikikie u tau lebih jelas tentang teknik ini, harga Rp 50.000 sudah bonus 2 set bahan u praktek langsung di rumah) atau bisa juga dengan mengulang-ulang ikatan kawat pada manik-manik tersebut.
Terakhir yang perlu saya sampaikan, dengan semakin bervariasi desain bros yang kita buat maka teknik yang dibutuhkan akan semakin berkembang Sahabat. Setiap saat akan ada kesulitan-kesulitan baru yang kita temui, dan cara yang paling sederhana untuk menyelesaikannya adalah melalui proses "trial and error" mencoba terus dan terus... hingga kita temukan cara yang paling pas untuk menjadi solusi masalah tersebut.
Tetap smangat yaa (kie)
Baca juga artikel -artikel berikut ini
http://koleksikikie.multiply.com/journal/item/53
http://blog.manik-cantik.com/2008/06/gimana-belajar-bikin-bros-biar-kuat.html
sip....
BalasHapusthanks berat buat tips tipsnya mbak kie.... :)
mbak kiki...baik dan baik....mau bagi2 ilmu...hebat betul...salut sista
BalasHapushehehe... sama-sama my prend, makasiii ya sudah mampir koleksikikie ^_^
BalasHapushehhe masih harus banyak belajar nih,,
BalasHapuskalo bikin bros masih gak jekas bentuknya apa ^^a
lhoo justru aliran asimetris penggemarnya banyak mbak... saya juga sring bikin bros yang modelnya gak jelas ^_^
BalasHapusmba kie ini baik bgt ya...mau bagi2 trik2...salut sya mba...berguna bgt bt sy yg baru berkecimpung di dunia manik2...trims mba kie...
BalasHapussip bgt deh mbak kie,terima kasih tips n triknya
BalasHapusSemakin banyak ilmu yg dibagi semakin cantik karya2nya...
BalasHapusTerima kasih mb kiee.....
Mbak Kie..... Emang nomber one my inspirations.... Makasih mbak.... ^_^
BalasHapus